Transformasi Digital bagi Pelaku Kreatif, Ini Kiatnya!

Sementara itu, Raditya Ricky selaku Ketua Koperasi MMSI mengatakan, merespons keadaan ekonomi yang masih sulit imbas pandemi dan ancaman resesi global, Koperasi Maju Makmur Sejahtera Indonesia (MMSI) melakukan transformasi menjadi koperasi digital 4.0.
"Kita sadari banyak usaha yang harus tutup saat pandemi. Namun banyak juga bisnis yang justru berkembang pesat, terutama yang berbasis teknologi," kata Raditya.
Dia memberikan contohnya aplikasi meeting online yang bisnisnya meledak saat pandemi. Di zaman teknologi ini, model bisnis konvensional sudah terbukti gagal bertahan.
"Dulu bila hendak membuka usaha seperti toko atau rumah makan, pasti keluar biaya di depan untuk tempat, peralatan, karyawan dsb. Omset belum ada, sudah tekor duluan. Kalau sekarang, cukup modal gadget dan internet, sudah bisa punya bisnis sendiri. Tidak perlu sewa tempat, sudah ada market place. Gudang digantikan sistem dropshipping. Pantau stok barang, kasir, jurnal keuangan dan lainnya bisa menggunakan aplikasi. Efisien, profitable dan minim risiko,” kata Raditya.
Menurutnya, model bisnis seperti inilah yang diadopsi Koperasi MMSI dan unit usahanya agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota Koperasi MMSI untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Menurutnya, koperasi dibentuk demi kesejahteraan anggota. Beda dengan bank, misalnya, yang lebih mengutamakan keuntungan korporat dibandingkan keuntungan nasabahnya.
Ricky mengatakan, itu sebabnya kami bertransformasi menjadi koperasi digital. Dia menambahkan, koperasi MMSI berfokus pada bisnis berbasis teknologi, seperti pengadaan dan distribusi gadget. Juga jasa pembuatan software dan aplikasi berbasi Internet of Things (IoT) yang sangat dibutuhkan saat ini.
“Omset perdagangan gadget kami naik lebih dari 35% di tahun 2021. Kita juga ada kerjasama dengan beberapa perusahaan besar untuk jasa pembuatan aplikasi serta software maintenance,” kata Ricky.
Editor: Vien Dimyati