5 Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika, Lebih Nikmat Mana?
1. Sejarah
Perbedaan kopi Robusta dan Arabika dapat Anda ketahui dari sejarahnya. Menurut sejarah, tanaman kopi Arabika pertama kali ditemukan di Ethiopia. Kemudian, kopi itu dipopulerkan oleh orang Arab menjadi minuman dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia.
Sementara asal usul kopi Robusta bisa menjadi minuman yang populer tidak lepas dari peran Indonesia. Pada awal abad ke-20, Belanda membawa tanaman asli Afrika ini secara besar-besaran ke Indonesia untuk dibudidayakan. Pada saat itu, Indonesia pun sempat menjadi ladang pengekspor kopi terbesar di dunia.
2. Rasa dan Aroma
Kopi Robusta dikenal dengan rasa pahitnya, Arabika tidak demikian. Kandungan gula pada kopi Arabika terbilang cukup banyak. Karena itu, kopi Arabika lebih mudah dinikmati oleh banyak orang.
Selain itu, Arabika memiliki rasa yang bervariasi, seperti rasa buah-buahan, kacang-kacangan, ataupun biji-bijian. Inilah alasannya kopi Arabika menjadi kopi favorit dibandingkan kopi Robusta.
Untuk aroma kopi Arabika dan Robusta lainnya terletak pada memiliki perbedaan. Biji Arabika memiliki aroma yang cenderung floral. Sedangkan, kopi Robusta mengeluarkan aroma yang lebih earthy dan nutty.
3. Cara tanam
Perbedaan kopi Robsta dan Arabika bisa dilihat dari tanaman. Tanaman kopi Arabika dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut. Tanaman ini sebenarnya masih bisa tumbuh pada dataran rendah. Namun, pertumbuhannya tidak akan optimal, sehingga hasil panennya akan buruk. Tanaman arabika membutuhkan curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun. Rata-rata suhu udara yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman ini berada pada kisaran 15-25 °C.
Sementara, tanaman kopi Robusta dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900. Ketinggian tanah yang paling ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya adalah sekitar 24-30 derajat celcius dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun.