Pemecatan Antiki Bose merupakan pergantian nasib yang dramatis bagi salah satu startup paling terkenal di Singapura. Antiki Bose mendirikan Zilingo bersama Dhruv Kapoor pada 2015.
Dugaan penyimpangan keuangan Zilingo muncul seiring dengan tindakan perusahaan yang tidak mengajukan laporan keuangan tahunan sejak 2019. Hal itu menimbulkan kekhawatiran terkait transaksi dan pendapatan di seluruh platform yang mencakup ribuan pedagang kecil.
Pada April 2022, direktur Zilingo yang berbicara secara anonim, mengatakan Dewan Perusahaan telah mempertimbangkan masa depan Antiki Bose, dan masa depan startup itu.
Ketika bentrokan antara Antiki Bose dan Dewan Perusahaan meningkat, Bose menyewa seorang pengacara untuk melawan apa yang digambarkan sebagai "perburuan penyihir".
Antiki Bose berpendapat bahwa dia disalahkan atas keputusan dan praktik yang diketahui oleh manajer senior dan direktur, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Zilingo telah menjadi salah satu perusahaan rintisan dengan profil tertinggi di Singapura. Investor utama Temasek Holdings Pte telah menyatakan keprihatinannya bahwa krisis tersebut telah mencemari reputasinya dan mendesak perusahaan untuk memperbaiki situasi.
Zilingo mengumpulkan pendapatan sebesar 970 juta dolar AS pada 2019. Tetapi pandemi Covid-19 berdampak pada bisnis Zilingo dengan pendapatan turun sekitar sepertiga pada tahun 2021 menjadi sekitar 40 juta dolar AS. Akibatnya, Antiki Bose mengalami pemotongan gaji sekitar 30 persen, dan sejumlah staf diberhentikan.