JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis program transformasi subsidi dengan metode pendaftaran dan pembelian gas elpiji 3 kg menggunakan KTP yang sudah mulai dilaksanakan secara nasional sejak 1 Januari 2024 lalu mampu menekan konsumsi LPG subsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menuturkan, prognosa kuota volume LPG di tahun ini sebesar 8,03 juta MT atau zero growth dibandingkan realisasi di tahun lalu. Sebelumnya Pertamina memprediksi konsumsi elpiji 3 kg di sepanjang 2023 sebesar 8,02 juta MT.
"Prognosa LPG Subsidi yang zero growth ini saya berpendapat bisa turun dengan adanya registrasi. Namun angka penurunannya bervariasi tergantung bagaimana nanti pelaksanaannya,” ujar Tutuka dalam konferensi pers 'Transformasi Subsidi LPG Tabung 3 Kg Tepat Sasaran' dikutip, Jumat (5/1/2024).
Dia menambahkan, kebijakan ini diambil pemerintah karena penjualan LPG non-Public Service Obligation (PSO) semakin mengecil. Sebaliknya, konsumsi LPG subsidi semakin naik bahkan mencapai 8 juta ton.
"Dan itu membuat kami semua untuk berpikir keras mengapa ini yang terjadi, karena ini akan mendorong apa yang disebut dengan oplosan di lapangan. Untuk itu kami mengupayakan untuk bisa terjadi semaksimal mungkin LPG PSO itu untuk masyarakat dengan itu konsekuensinya transformasi subsidi ke orang adalah salah satu keharusan," ucapnya.