CALIFORNIA, iNews.id – Keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menekan defisit perdagangan Amerika dengan China mendapat dukungan dari pebisnis yang juga ahli teknologi, Elon Musk.
Melalui akun twitternya @elonmusk, Musk tersebut mengatakan, China menerapkan perdagangan mobil yang tidak adil dengan AS. Ketidakadilan itu diukur dari tarif impor, batasan kepemilikan asing, dan faktor lain.
“Sebagai contoh, mobil Amerika yang dijual ke China harus membayar 25 persen tarif impor, tapi mobil China yang masuk ke AS hanya membayar 2,5 persen. Bedanya sepuluh kali lipat,” kata Pendiri Tesla yang merupakan produsen mobil listrik di AS, seperti dikutip Minggu (11/3/2018).
Dari sisi kepemilikan atas perusahaan, Musk mengatakan, pebisnis Amerika yang mendirikan perusahaan di China tidak boleh memiliki saham lebih dari 50 persen dan diharuskan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan pengusaha lokal. Tapi, kata dia, pengusaha China yang memiliki perusahaan di AS boleh menguasai seluruh saham.
“Secara umum, saya menentang tarif impor, tapi aturan yang ada sekarang ini membuatnya sangat sulit. Ini seperti berkompetisi dalam balapan Olimpiade tapi menggunakan sepatu yang berat,” kata Musk.