JAKARTA, iNews.id - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) masuk ke bisnis energi dan telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebagai pemegang saham mayoritas. Setelah transaksi, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group.
Dalam keterangannya, IATA saat ini sedang bersiap untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan tambang batu bara, di antaranya PT Bhakti Coal Resources, perusahaan ekplorasi dan produsen tambang batu bara di Sumatera Selatan.
Bhakti Coal Resources merupakan perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan, seperti PT Putra Muba Coal, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal, PT Indonesia Batu Prima Energi, PT Arthaco Prima Energi, PT Sumatra Resources, PT Energi Inti Bara Pratama, PT Sriwijaya Energi Persada, PT Titan Prawira Sriwijaya, PT Primaraya Energi, dan PT Putra Mandiri Coal, yang secara keseluruhan memiliki estimasi sumber daya sebesar 1,75 miliar metrik ton (MT) dan estimasi cadangan sebesar 750 juta MT.
Selain PT Bhakti Coal Resources, IATA juga berencana mengakuisis PT Nuansacipta Coal Investment, perusahaan ekplorasi dan produsen tambang batu bara di Kalimantan Timur. Di samping itu, PT Suma Sarana, perusahaan ekplorasi minyak di wilayah Provinsi Papua.
Akuisisi ini akan terjadi setelah hasil uji tuntas dan valuasi terhadap PT MNC Energi selesai dijalankan. Dengan asumsi semua proses due diligence berjalan lancar, IATA akan segera meminta restu OJK, dengan target penyelesaian transaksi pada akhir kuartal I 2022