Menurut Nicke, kinerja positif Pertamina didukung Menteri BUMN Erick Thohir di antaranya, dengan melakukan program cost optimization, termasuk didalamnya ada cost efficiency yang dilakukan pada tahun 2022 hingga pembentukan holding dan sub holding Pertamina.
"Di tahun 2020 kita berhasil menciptakan cost optimization sebesar 1,3 miliar dolar AS, tahun 2022 kita lakukan lagi, ada penghematan yang kita lakukan, jadi penghematan operasional, semua produksi naik, sehingga terjadi penghematan dari hulu ke hilir," ucap Nicke.
Di samping itu, pascapembentukan Holding-Sub Holding, Nicke mengatakan, Pertamina bisa lebih fokus dalam menjalankan masing-masing lini bisnisnya, sehingga berdampak signifikan pada peningkatan kinerja Pertamina secara keseluruhan.
"Setelah terbentuknya holding dan sub holding, maka sub holding ini fokus bekerja dengan pekerjaan masing-masing, dan dengan demikian mereka bisa melakukan investasi yang produktif akhirnya ada peningkat pendapatan. Sehingga inilah yang men-drive revenue kita meningkat secara signifikan," tuturnya.