JAKARTA, iNews.id - Realisasi beras impor yang dilaksanakan Perum Bulog mencapai 2,2 juta ton hingga akhir Mei 2024. Adapun, target impor beras sepanjang tahun ini sebanyak 3,6 juta ton.
“Kami terus menjaga komitmen untuk tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang tepercaya, sehingga bisa berkontribusi lebih bagi masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Transformasi dan Hubungan Antar Lembaga Bulog, Sonya Mamoriska, Jumat (12/7/2024).
Sonya menambahkan, impor beras dilakukan bertahap dengan melihat neraca perberasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah dalam negeri.
Selain impor, BUMN sektor pangan ini juga menyerap 800.000 ton beras dalam negeri hingga Juni 2024. Bulog optimistis serapan beras petani bisa mencapai 1 juta ton atau sesuai target yang telah ditetapkan.
Di luar serapan beras di Tanah Air, Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) kini diterpa isu mark up beras impor impor 2,2 juta ton dengan nilai Rp2,7 triliun. Dugaan tersebut terkait biaya demurrage atau denda atas keterlambatan bongkar muat beras impor yang merugikan negara sebesar Rp294,5 miliar.