JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19, mulai dari akselerasi vaksinasi, penerapan protokol kesehatan (prokes) hingga melanjutkan program PEN.
Pemerintah juga terus melakukan evaluasi perkembangan pandemi Covid-19 dan berbagai upaya untuk melakukan pengendaliannya. Apalagi dalam minggu terakhir ini, terjadi kenaikan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif di seluruh wilayah di Indonesia.
Presiden Joko Widodo selalu menekankan dua hal yang menjadi kunci dalam penanganan pandemi Covid-19, yaitu mendorong percepatan Vaksinasi (Dosis-1, Dosis-2, dan Booster) baik untuk Umum, Lansia, maupun Anak-anak, serta meningkatkan kepatuhan penerapan prokes terutama penggunaan Masker untuk melindungi diri dari penularan Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia mengalami kenaikan.
“Pada sepekan terakhir ini, Rt Indonesia naik cukup tajam menjadi 1,07, dan kenaikan Rt juga terjadi di seluruh Pulau. Hal tersebut perlu diwaspadai karena Rt sudah di atas angka 1,” katanya dalam keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM, secara virtual, Senin (7/2/2022).
Untuk beberapa wilayah/pulau di luar Jawa-Bali, per 4 Februari 2022 hanya Pulau Sumatera saja yang Rt-nya tetap jika dibandingkan dengan seminggu sebelumnya yaitu di angka 1,02. Pulau yang lain, seperti Pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, semuanya mengalami kenaikan Rt.
Per 6 Februari 2022, Kasus Aktif di luar Jawa-Bali masih mempunyai proporsi yang rendah yaitu 7,0 persen dari kasus aktif nasional (13.424 kasus dari 192.126 kasus), namun kalua dilihat perkembangan jumlah kasusnya terlihat sejak 24 Januari 2022 mengalami lonjakan signifikan. Untuk kasus konfirmasi harian tercatat sebanyak 2.405 kasus (6,7 persen), dan terjadi kasus kematian sebanyak tiga kasus.
“Pemerintah akan terus memantau hal ini agar dapat diantisipasi lebih lanjut,” imbuh Menko Airlangga.
Sementara, untuk Rasio Keterpakaian Tempat Tidur RS (BOR) Nasional masih relatif rendah di angka 23,35 persen. Namun ada empat Provinsi yang memiliki BOR lebih tinggi dari rasio nasional yaitu Provinsi DKI Jakarta (64 persen), Bali (44 persen), Banten (40 persen) dan Jawa Barat (30 persen). Sedangkan, BOR untuk seluruh Provinsi di luar Jawa-Bali masih di bawah 10 persen, kecuali di Sulawesi Tenggara (15 persen), Sumatera Selatan dan Lampung (11 persen), Kalimantan Selatan dan Bengkulu (10 persen).