YLKI: Cukai Rokok untuk Tambal Defisit BPJS Kesehatan Menyesatkan

Rahmat Fiansyah
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)

JAKARTA, iNews.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo yang mengizinkan defisit BPJS Kesehatan ditambal dengan cukai rokok.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi memahami defisit BPJS Kesehatan harus segera ditutup karena membahayakan keselamatan pasien. Selain itu, langkah menambal defisit dengan cukai rokok juga cukup layak untuk mengobati penyakit akibat dampak negatif rokok.

"Namun, hal ini tidak bisa dilakukan secara serampangan, karena alih alih akan menimbulkan sejumlah ironi yang justru kontra produktif bagi masyarakat dan BPJS Kesehatan itu sendiri," kata Tulus melalui keterangan tertulis, Kamis (20/9/2018).

Dia memaparkan sejumlah ironi di balik suntikan cukai rokok untuk menambal defisit BPJS Kesehatan. Pertama, YLKI menilai langkah tersebut seperti halnya pemerintah menyuruh rakyatnya untuk merokok karena mengobati orang sakit tetapi dengan cara mengeksploitasi warganya untuk tambah sakit.

"Sama artinya pemerintah mendorong agar rakyatnya sakit, karena konsumsi rokok," ujarnya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
6 hari lalu

Sistem Rujukan BPJS Kesehatan Berubah Jadi Tak Berjenjang, Begini Prosedurnya

Nasional
8 hari lalu

Kemenkes bakal Ubah Sistem Rujukan RS Tak lagi Berjenjang, Supaya Hemat BPJS

Nasional
1 bulan lalu

Pengamat Ungkap Daya Beli Masih Lemah, Usul BLT Dilanjutkan sampai Maret 2026

Nasional
2 bulan lalu

DPR Dukung Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok, Lindungi Buruh dan Petani Tembakau

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal