JAKARTA, iNews.id – Masyarakat disarankan tidak berolahraga di tempat-tempat yang terdapat konsentrasi polusi udara tinggi untuk menghindari masuknya polutan ke dalam tubuh. Ketua Departemen Paru Fakultas Kedokteran UI RSUP Persahabatan, dr Agus Dwi Susanto mengatakan, polutan akan lebih banyak masuk ke dalam tubuh di saat frekuensi napas seseorang sedang tinggi karena berolahraga.
“Hindari beraktivitas di luar ruangan pada saat kadar polutan yang tinggi, kalau siang-siang lari-lari, senam, pada saat polusi tinggi, yang ada frekuensi napas meningkat polutan pada masuk,” kata Agus saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Dia menyarankan kepada masyarakat agar berolahraga di tempat dengan kadar oksigen tinggi dan bersih dari polusi udara. Menurut dia, masyarakat perlu memetakan daerah mana yang memiliki kadar polusi tinggi dan mengurangi kegiatan di tempat tersebut.
“Olahraga saat libur di daerah yang oksigennya bagus. Karena di situ kita ada keseimbangan, di hari kerja terekspos polusi, di hari libur memasukan udara bersih,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sekitar 90 persen polusi udara perkotaan bersumber dari sektor transportasi. Udara di jalan-jalan perkotaan cenderung masih bersih atau tidak ada polusi udara di pagi hari di bawah pukul 06.00. Sementara, polutan akan semakin meningkat pada siang hari dan terakumulasi pada sore hari di saat jam pulang kerja.