JAKARTA, iNews.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membeberkan data kandungan cemaran etilen glikol (EG) yang ada dalam obat sirup produksi PT Yarindo dan PT Universal. Sebagaimana diketahui, obat produksi dari dua perusahaan tersebut kedapatan mengandung EG di atas ambang batas.
Jumlah kandungan EG dalam sejumlah obat cair produksi dua perusahaan itu pun diungkapkan Kepala BPOM Penny K Lukito. Hal itu dipaparkan dalam rapat kerja bersama Menteri Kesehatan dan Komisi IX DPR RI.
Berikut hasilnya:
PT Yarindo
Hasil pengujian produk PT Yarindo:
1. Flurin DMP Sirup teridentifikasi EG 48,290 mg/ml
2. Propilen Glikol (bahan pelarut obat) teridentifikasi EG 51,793%
PT Universal
Hasil pengujian produk PT Universal Pharmaceutical Industries:
1. Unibebi Cough Sirup 60 ml teridentifikasi EG 111,0125 mg/ml
2. Unibebi Demam Sirup 60 ml teridentifikasi EG 124,6875 mg/ml
3. Unibebi Demam Drops 15 ml teridentifikasi EG 609,9406 mg/ml
"Padahal, ambang batas cemaran EG dan DEG pada produk obat itu kurang dari 0,1% saja," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito di raker tersebut secara daring, Rabu (2/11/2022).
Di kesempatan yang sama, BPOM turut membeberkan data soal asal pelarut yang dipakai kedua industri farmasi tersebut. Diketahui, PT Yarindo menggunakan pelarut propilen glikol dari produsen DOW Chemical Thailand Ltd, dengan distributor CV Budiarta.
Sementara itu, pelarut Propilen Glikol yang dipakai PT Universal berasal dari produsen DOW Chemical Thailand Ltd dengan distributor PT Logicom Solutions.