Namun, kata dr Dicky, itu akan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya sumber virus atau manusia yang menetap di wilayah tersebut. "Kalau saya nilai, kemunculan nyamuk di Islandia ini masih sangat jauh untuk menjadi penyakit yang harus diwaspadai," tegasnya.
Dengan kata lain, untuk menjadi risiko kesehatan global, dr Dicky memastikan belum akan ke arah sana. Tapi, perubahan ke depan tidak bisa diabaikan.
Karena itu, dengan temuan ini harus menjadi motivasi untuk memperkuat pengawasan vektor, memperhatikan perubahan habitat, dan mempersiapkan sistem kesehatan yang lebih tanggap.
"Untuk Indonesia, surveilans diperkuat mengingat di Indonesia ini banyak sekali jenis nyamuk yang bisa ditemui," kata dr Dicky.