JAKARTA, iNews.id - Persoalan katarak di Indonesia masih menjadi isu hangat. Sebab, Indonesia menempati peringkat tertinggi di Asia Tenggara, serta ketiga tertinggi di dunia.
Berdasarkan data survei mencatat, angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5 persen dari jumlah penduduk, tentu saja ini merupakan angka yang sangat tinggi.
Brenda Hayatulhaya, dokter spesialis mata JEC Eye Hospitals and Clinics mengatakan, terdapat 8 juta orang Indonesia mengalami gangguan penglihatan, dan 1,6 juta di antaranya terancam kebutaan, dengan katarak sebagai penyebab utama.
"Mirisnya, katarak tak hanya menyerang lansia, tapi juga anak muda. “Tanda-tanda katarak pada anak muda termasuk pandangan buram seperti berkabut, terjadi
perlahan. Umumnya tanpa disertai mata merah dan tidak nyeri, serta tidak membaik dengan kacamata," kata dr Brenda dalam acara ‘Bergerak untuk Cegah Katarak’, Senin (20/5/2024).
Maka itu, persoalan buta karena katarak di Indonesia harus diberantas dengan tindakan aksi nyata. Perlu diketahui, katarak merupakan perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina (pusat saraf penglihatan) dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina.