Allah Ta'ala mengisahkan tentang Ashabul Kahfi,
"نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى"
"Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk." (QS. Al-Kahfi: 13)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah menyebutkan para penghuni gua sebagai pemuda, yang sangat cepat menerima kebenaran dan lurus dalam menjalani ajaran agama. Kebanyakan yang menerima dakwah Rasulullah adalah pemuda, karena mereka memiliki semangat dan keinginan yang tinggi.
Ini menunjukkan bahwa para dai harus memfokuskan upaya dakwah mereka pada para pemuda, memotivasi mereka dengan kisah-kisah inspiratif seperti kisah Nabi Yusuf.
Allah menegaskan bahwa iman bisa bertambah,
"نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى"