Itulah yang dialami Nabi Adam ‘alaihissalam ketika berjalan menuju taubatnya; dibuang dari surga, berjalan tertatih-tatih di dunia dan terpisah dari isteri tercinta. Sampai akhirnya Allah-pun menerima taubatnya.
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى
Allah berfirman kepada Adam dan Hawa: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (Q.S.Thaha: 123)
Hadirin sidang shalat Jum’at yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala.
Ketiga, mengetahui jalan yang benar untuk melanjutkan perjalanan dan berhati-hati terhadap godaan. Seseorang yang sudah bertaubat sekalipun tidak serta merta terbebas menjalani hidup tanpa godaan. Iblis, bersama hawa nafsu, tidak akan pernah berhenti menggoda supaya kita kembali menjalani perbuatan dosa dan kesalahan, sebagaimana yang dulu pernah dilakukan. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala mengingatkan hamba-Nya untuk selalu berhati-hati, jangan sampai kembali tergoda melakukan dosa yang sama.
... وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“…Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Q.S. Ali Imran: 135)
Betapa mulia sikap seorang Muslim yang berani bertaubat, yaitu berani kembali ke jalan yang benar dengan menghadapi semua rintangan dan hambatannya. Wajarlah jika Allah subhanahu wata’ala memuliakan orang yang bertaubat.
Hadirin sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Sebenarnya, tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Tidak boleh ada keengganan bagi seseorang untuk bertaubat dengan alasan apa pun, seperti sudah terlanjur banyak dosa, usia telah lanjut, Allah tidak mungkin mengampuni, dan alasan-alasan lainnya. Barangsiapa yang bertaubat dengan sungguh-sungguh, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Allah ta’ala berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).