Nabi Adam pun berkata: Karena Engkau ya Allah, ketika mewujudkanku, aku mengangkat kepalaku maka aku lihat nama Muhammad tertulis di tiang-tiang penyangga ‘Arsy, tercatat disana:
لَا إلهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ
maka aku mengetahui bahwa Engkau tidak akan menyandarkan kepada nama-Mu kecuali makhluk yang paling engkau cintai (HR al-Hakim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Seseorang yang mencintai orang lain tentulah akan mengutamakannya atas yang lain dan berusaha menurut kepadanya serta melakukan apa yang diperintahkannya. Jika hal ini tidak ia lakukan, maka ia tidak sungguh-sungguh mencintainya. Jadi orang yang sungguh-sungguh mencintai Baginda Nabi, akan tampak pada dirinya tanda-tanda kecintaan itu.
Di antaranya: Meneladani Nabi, mengamalkan sunnah Nabi, mengagungkan Nabi, memuliakan Nabi, mencintai orang-orang yang dicintai oleh Nabi di antara keluarga dan para sahabatnya, banyak bershalawat kepada Nabi, sering menyebut-nyebut Nabi dan selalu rindu untuk bertemu dengan Nabi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِيْ لِيْ حُبًّا نَاسٌ يَكُوْنُوْنَ بَعْدِيْ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِيْ بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Maknanya: “Di antara ummatku yang paling mencintaiku adalah sekelompok orang yang muncul setelahku, masing-masing dari mereka menginginkan untuk melihatku meskipun dengan mengorbankan keluarga dan harta bendanya” (HR Muslim)
Mudah-mudahan kita dijadikan oleh Allah sebagai umat yang mencintai Nabi-Nya, menjalankan perintahnya, menjauhi larangannya dan beradab dengan adab-adabnya. Aamiiin.