Manfaat Hujan Dalam Islam dan Kewajiban Mensyukuri Nikmat Allah

Kastolani Marzuki
Manfaat Hujan Dalam Islam sangat banyak bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. (Foto: ist)

Proses Terjadinya Hujan

Ketua LDNU Kabupaten Cireon KH Ahmad Zuhri Adnan dalam artikelnya tentang mensyukuri nikmat hujan dikutip dari dakwahnu.id, menjelaskan, secara ilmiah hujan menunjukkan ayat-ayat keesaran llah SWT. 

Hujan memiliki  fakta yang sangat menarik yaitu kecepatan air hujan saat turun ke Bumi rata-rata memiliki kecepatan sebesar 8–10 km/jam. Untuk kecepatan maksimalnya mencapai 22 mil per jam atau sekitar 35 km/jam.

Pada saat berada di atas, komponen hujan masih dalam bentuk es atau kristal. Namun, setelah turun ke Bumi berubah bentuk menjadi titik-titik air.

Diameter setiap tetesan air hujan memiliki variasi ukuran antara 0,02–0,031 inci. Setiap detik terdapat kurang lebih 16 juta ton air yang menguap dari permukaan Bumi untuk bahan hujan. Jumlah tersebut akan turun lagi ke Bumi dalam bentuk air hujan setiap detiknya dengan volume yang sama. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505×1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang. Proses ini menujukan bagaimana alam melakukan keseimbangan.

Bentuk air hujan akan berubah hingga ratusan kali per detik, biasanya terlihat hampir bulat. Jika semakin besar, maka bentuk air hujan akan menjadi semakin kecil.

Dalam Surat An Nur ayat 43 Allah berfirman:

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلُهٗ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَصْرِفُهٗ عَنْ مَّنْ يَّشَاۤءُۗ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهٖ يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِۗ

"Tidakkah kamu lihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikan­nya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan". (QS. An Nur: 43).

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
4 bulan lalu

Doa Melihat Bulan Purnama Dalam Islam, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Muslim
11 bulan lalu

Hukum Mengemis Dalam Islam Apakah Haram? Begini Penjelasan Al Quran dan Hadits

Muslim
12 bulan lalu

Ciri-Ciri Orang yang Perlu Diruqyah Dalam Islam, Lengkap Bacaan Ayat dan Tata Caranya

Muslim
1 tahun lalu

Hukum Memiliki Khodam dalam Islam yang Ramai di TikTok, Awas Terjebak Syirik

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal