Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah menegaskan Dialah yang menggiring awan dengan kekuasaan-Nya sejak permulaan pembentukannya yang masih tipis,. Kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya.
Yakni menghimpunkannya sesudah terpisah-pisah. kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Yaitu bertumpang tindih, sebagian darinya menindihi sebagian yang lain, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya".
Dalam Surat Al Baqarah ayat 22 juga menyebutkan tentang hujan.
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءًۖ وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Dia (Allah) menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui".
Melalui hujan, Allah menumbuhkan buat mereka berbagai macam tumbuhan yang menghasilkan banyak jenis buah, sebagaimana yang telah disaksikan. Hal tersebut sebagai rezeki buat mereka, juga buat ternak mereka.
Wallahu A'lam