"Kami tidak akan memaafkan siapa pun jika mereka melakukan (sebuah) kejahatan."
Dalam sebuah sambungan telepon, seorang pria bernama Zin Paing Soe mengonfirmasi bahwa dia adalah salah satu dari tujuh tentara yang dihukum dan sekarang bebas. Namun, dia menolak berkomentar lebih lanjut.
"Kami disuruh diam," katanya, seperti dilaporkan Reuters, Senin (27/5/2019).
Operasi militer pada 2017 diluncurkan di Rakhine setelah kelompok militan Rohingya menyerang pos-pos polisi yang menewaskan beberapa personel.