Ancaman Konflik Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia, Belajar dari Filipina

Anton Suhartono
China mengklaim sebagian besar perairan LCS melalui 9 garis putus-putus, termasuk perairan yang masuk zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia (Foto: Reuters)

Akibatnya ada kapal yang mengalami kerusakan mesin akibat semprotan air bertekanan tinggi. Bukan hanya itu beberapa kapal logistik Filipina sengaja ditabrak Kapal Penjaga Pantai China yang ukurannya lebih besar.

Filipina langsung melayangkan protes. Namun insiden itu tak berbuntut panjang, selain karena tak ada korban, China juga tak mengetahui ada orang penting di dalam salah satu kapal yang menjadi target.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina Jonathan Malaya mengatakan, aksi armada China terhadap kapal-kapalnya sebagai eskalasi serius.

“Ini adalah eskalasi serius yang dilakukan para agen Republik Rakyat China,” kata Malaya, saat itu.

Namun peringatan-peringatan itu diacuhkan China. Pada Maret 2024, Kapal Penjaga Pantai China kembali menembakkan meriam air ke kapal Filipina lainnya. Insiden itu melukai empat pelaut termasuk Laksamana Komando Armada Barat Angkatan Laut Filipina.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
2 hari lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Internasional
2 hari lalu

Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina

Internasional
3 hari lalu

China Temukan Harta Karun, Klaim Cadangan Emas Bawah Laut Terbesar di Asia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal