TEPI BARAT, iNews.id - Pemerintah otoritas Palestina dan gerakan perlawanan Islam Hamas kompak mengecam kesepakatan normalisasi hubungan antara Bahrain dengan Israel, Jumat (11/9/2020).
Mereka menilai langkah yang dilakukan Bahrain, termasuk pula negara Arab lain yang menormalisasi hubungan dengan Israel, seperti menikam dari belakang.
"Tusukan di belakang perjuangan bangsa dan rakyat Palestina," kata Menteri Sosial Palestina, Ahmad Majdalani, dikutip dari AFP, Sabtu (12/9/2020).
Sementara itu faksi perlawanan yang berbasis di Jalur Gaza, Hamas, menyatakan, langkah Bahrain itu merupakan bentuk agresi yang menimbulkan dampak serius terhadap perjuangan Palestina.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pengumuman normalisasi hubungan Bahrain dengan Israel.