WASHINGTON, iNews.id - Negosiator Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata di Gaza yang juga menantu Presiden Donald Trump mengungkapkan kekecewaan kepada Israel terkait serangan ke Doha, Qatar, pada 9 September lalu. Serangan tersebut menargetkan para pimpinan Hamas yang tengah berkumpul membahas proposal gencatan senjata yang diusulkan Trump.
Suami dari putri Trump, Ivanka Trump, itu menyebut serangan tersebut sebagai pukulan telak terhadap kepercayaan dan upaya mediasi yang dilakukan negara-negara di kawasan untuk mendamaikan Gaza.
Dalam wawancara di program 60 Minutes CBS News, Kushner, sebagai penasihat informal pemerintahan Trump, mengatakan serangan Israel benar-benar melukai kepercayaan pemerintah AS.
"(Serangan itu) Melanggar banyak kepercayaan yang kami rasa pantas kami dapat dari pihak Israel, bukan langkah strategis yang cerdas," ujarnya.
Kushner melanjutkan Trump secara pribadi turun tangan yang mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meminta maaf kepada Qatar.
Menurut mantan utusan AS untuk Timur Tengah itu, strategi AS dalam mewujudkan gencatan senjata bergantung pada kepercayaan dan realisme pragmatis. Melanggar kepercayaan tersebut berisiko merusak stabilitas jangka panjang.
Kekecewaan serupa disampaikan utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang menyampaikan rasa frustrasinya kepada Israel.