Disiksa 5 Hari di Penjara Israel, Greta Thunberg: Seperti Neraka!

Anton Suhartono
Greta Thunberg mengungkap pengalaman kelamnya selama 5 hari berada dalam penahanan militer Israel (Foto: AP)

STOCKHOLM, iNews.id - Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, mengungkap pengalaman kelamnya selama 5 hari penahanan oleh militer Israel. Dalam kesaksiannya, Thunberg menggambarkan hari-hari itu sebagai periode paling mengerikan dalam hidupnya, dipenuhi kekerasan, ejekan, dan penyiksaan psikologis di bawah panas terik.

Thunberg dan ratusan aktivis dari sekitar 50 negara ditangkap pada awal bulan ini saat ikut dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) di perairan internasional. Kapal yang ditumpanginya berupaya mengirim bantuan pasca gencatan senjata di Gaza, namun dicegat pasukan Israel dan seluruh aktivis dibawa ke tahanan.

“Lima hari itu seperti neraka. Kami dipukuli, ditendang, diancam akan digas di dalam sel, dan dipaksa duduk berjam-jam di bawah matahari tanpa air,” ujar Thunberg, kepada surat kabar Swedia, Aftonbladet. 

Dihina dan Direndahkan

Dalam pengakuannya, Thunberg menuturkan bagaimana tentara Zionis berulang kali menghina dirinya dan aktivis lain. Mereka dipaksa memegang bendera Israel, bahkan dipaksa berpose sambil diselimuti bendera itu, lalu ditendang karena menolak.

“Saya diseret ke area beraspal yang berpagar besi, dipukul dan ditendang, sementara mereka tertawa dan mengambil foto selfie bersama saya,” ungkap Thunberg.

Tentara Zionis juga mengejeknya dengan kata-kata kasar dalam bahasa Swedia, seperti ‘Lilla hora’ (perempuan kecil) dan ‘Hora Greta’, seolah merendahkan simbol perlawanan muda dunia itu.

Air Jadi Senjata Penyiksaan

Thunberg menuturkan salah satu bentuk siksaan paling kejam justru tampak sederhana, air. Dia dan aktivis lain dibiarkan haus di bawah panas ekstrem, sementara para penjaga berjalan di depan jeruji dengan botol air di tangan.

“Di sana sangat panas. Kami terus memohon, ‘bolehkah kami minta air?’ Tapi mereka hanya tertawa. Akhirnya kami berteriak. Mereka lalu berjalan sambil mengangkat botol air di depan kami,” katanya, menggambarkan penderitaan psikologis yang dialami. Bahkan ketika air diberikan, beberapa tahanan hanya mendapat air keran kotor berwarna coklat yang membuat mereka sakit.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
53 menit lalu

Gaza Kota Tanpa Rumah: 92% Bangunan Hancur, Rekonstruksi Butuh Keajaiban

Internasional
3 jam lalu

Israel Tak Izinkan Penjinak Bom Masuk Gaza meski Banyak Amunisi Belum Meledak

Internasional
3 jam lalu

Aktivis Global Flotilla Greta Thunberg Kisahkan Penyiksaan Tentara Israel di Penjara

Internasional
4 jam lalu

Siapa yang Akan Bayar Rp881 Triliun untuk Rekonstruksi Gaza?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal