Hari Valentine yang Sunyi di China: Ketika Perasaan Cinta Terhalang Virus Korona

Nathania Riris Michico
Pasangan China berjalan di sepanjang jalan di Hari Valentine di Beijing pada Februari 2017. (FOTO: NICOLAS ASFOURI / AFP)

Bagi Jiang dan pacarnya, Hari Valentine tahun ini berarti mahjong.

"Kami bermain dua hingga tiga jam setiap hari," kata Jiang, yang bertemu dengan rekannya, seorang pengusaha teknologi, saat belajar di London.

"Setelah mulai belajar dari nol, dia sekarang sangat terampil (bermain mahjong)," kata dia.

Di Beijing, Hari Valentine spesial yang ditujukan untuk pasangan -dari konser "My Heart Will Go On" hingga makan malam lobster seharga 1.688 yuan (240 dolar) untuk dua orang- dibatalkan.

"Hari Valentine tahun ini tidak akan jauh berbeda dari kehidupan sehari-hari di bawah karantina," kata Tyra Li, warga yang tinggal di Beijing bersama pacarnya selama hampir tiga tahun.

Sejak Tahun Baru Imlek, selain dari perjalanan mengunjungi keluarga, pasangan ini hanya meninggalkan rumah untuk membeli bahan makanan -mereka bahkan tidak memesan makanan delivery karena takut terinfeksi.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Pernyataan Lengkap China terkait Heboh Utang Proyek Whoosh

Nasional
3 hari lalu

China Akhirnya Buka Suara soal Utang Proyek Whoosh, Ini Katanya

Nasional
3 hari lalu

Nego Utang Whoosh, Danantara bakal Terbang ke China

Nasional
5 hari lalu

Ekonom Ungkap Skema Biaya Kereta Cepat dari Jepang Lebih Murah Ketimbang China

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal