TEHERAN, iNews.id - Iran masih mencari waktu yang tepat untuk membalas dendam terkait kematian ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh. Pemakaman sang arsitek nuklir Iran itu akan dilakukan pada Senin (30/11/2020).
Jenazah Fakhrizadeh terlebih dulu disemayamkan di tempat suci Syiah, Qom, sebelum dibawa ke lokasi pendiri Republik Islam Imam Khomeini. Pemakaman dilakukan secara militer, namun tak disebutkan lokasinya.
Masih terjadi perdebatan di kalangan pejabat Iran mengenai bagaimana dan kapan serangan balasan dilancarkan. Iran sejauh ini menyebut Israel sebagai pihak bertanggung jawab, sambil sesekali juga mengaitkan Amerika Serikat di balik kematian pria 59 tahun itu.
Anggota parlemen mendesak penghentian inspeksi internasional terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai respons atas pembunuhan ini. Sementara seorang pejabat tinggi mengisyaratkan Iran harus meninggalkan perjanjian non-proliferasi global.
Namun apa pun keputusan soal program nuklir tetap harus melalui Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Presiden Hassan Rouhani menekankan balas dendam akan dilakukan pada waktu yang tepat serta tidak terburu-buru. Menurut dia, ini untuk menghindari Iran masuk perangkap oleh negara yang menginginkan Iran gelap mata.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu lalyu menyerukan agar para pelaku pembunuhan Fakhrizadeh segera dihukum.