Kisah Pilu Pekerja Seks Komersial 'Resmi' Terakhir di Tunisia

Nathania Riris Michico
Ilustrasi prostitusi di Tunisia. (FOTO: AFP/File | Anoek De Groot)

TUNIS, iNews.id - Selama puluhan tahun rumah bordil yang diatur oleh pemerintah dapat ditemukan di Tunisia. Tempat tersebut sebenarnya legal, akan tetapi tekanan dari para pegiat hak perempuan dan kelompok agama yang konservatif memaksa hampir semuanya ditutup, lapor Shereen El Feki.

"Saya bangun jam tujuh pagi. Saya mencuci muka, memakai make-up. Saya ke ruang tamu, meminum kopi, dan saya menunggu untuk mulai bekerja."

Seperti kebanyakan perempuan di Tunisia, Amira, seorang ibu tunggal berusia pertengahan kepala dua yang memilih tidak menikah, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tetapi pekerjaan Amira lain dari biasanya: dia adalah salah satu Pekerja Seks Komersial (PSK) legal yang tersisa di kawasan Arab.

Tunisia memiliki dua sistem prostitusi. Pertama, rumah pelacuran terdaftar di pemerintah yang disebut "maisons closes", dimana PSK diberikan izin oleh pemerintah untuk 'berdagang'. Satu lagi adalah kerja seks lepasan ilegal dimana pelakunya berisiko dipenjara selama dua tahun.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 bulan lalu

Intelijen AS Ungkap Israel Gunakan Kapal Selam Serang Armada Global Sumud Flotilla

Internasional
3 bulan lalu

Italia Peringatkan Israel Tak Serang Warganya yang Ikut Armada Global Sumud Flotilla ke Gaza

Internasional
3 bulan lalu

40 Kapal Global Sumud Flotilla Akhirnya Berangkat Menuju Gaza

Internasional
3 bulan lalu

Kapal Misi Kemanusiaan Gaza Global Sumud Flotilla Diserang Drone, Ulah Israel?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal