Kisah Pilu Pekerja Seks Komersial 'Resmi' Terakhir di Tunisia

Nathania Riris Michico
Ilustrasi prostitusi di Tunisia. (FOTO: AFP/File | Anoek De Groot)

Pengaturan bisnis seks, untuk alasan kesehatan -melindungi pelanggan dari infeksi penyakit seksual menular- diperketat dengan pendudukan Prancis atas Tunisia pada abad ke-19.

Hukum yang berlaku saat ini terkait bisnis seks legal mulai diterapkan pada 1940-an, dan dipertahankan hingga setelah kemerdekaan Tunisia pada 1958.

Sebelum kerusuhan pada 2010, terdapat sekitar 300 PSK 'resmi' di puluhan tempat di Tunisia. Sekarang hanya dua kota -Tunis dan Sfax- yang menjadi lokasi sejumlah rumah pelacuran legal.

Saya Akan Dipecat

Ketika Amira (25) mulai bekerja di Sfax lima tahun lalu, terdapat sekitar 120 PSK legal. Sekarang dia adalah satu dari puluhan orang yang tersisa.

"Secara perlahan mereka memecat para PSK, mereka akan diberhentikan hanya karena melakukan kesalahan kecil. Saya memperkirakan suatu hari nanti hal itu juga akan terjadi kepada saya," katanya.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 bulan lalu

Intelijen AS Ungkap Israel Gunakan Kapal Selam Serang Armada Global Sumud Flotilla

Internasional
3 bulan lalu

Italia Peringatkan Israel Tak Serang Warganya yang Ikut Armada Global Sumud Flotilla ke Gaza

Internasional
3 bulan lalu

40 Kapal Global Sumud Flotilla Akhirnya Berangkat Menuju Gaza

Internasional
3 bulan lalu

Kapal Misi Kemanusiaan Gaza Global Sumud Flotilla Diserang Drone, Ulah Israel?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal