Kisah Pilu Pekerja Seks Komersial 'Resmi' Terakhir di Tunisia

Nathania Riris Michico
Ilustrasi prostitusi di Tunisia. (FOTO: AFP/File | Anoek De Groot)

Bisnis seks melesu

Rancangan Undang Undang baru mengusulkan denda 500 dinar atau Rp2,4 juta, alih-alih pemenjaraan. Tetapi pengenaan denda berat ini tidak disukai pihak-pihak yang akan terdampak.

"Ini tidak masuk akal, dalam kondisi ekonomi di mana negara tidak punya uang dan tidak tersedia pekerjaan," kata Bouthayna Aouissaoui, yang menjalankan asosiasi PSK di Sfax.

Bisnis seks ilegal pun sudah melesu, katanya.

Perdagangan seks terimbas pelanggan yang tidak mempunyai cukup uang dan ketakutan dikenai hukuman agama. Sejumlah PSK juga mengeluhkan persaingan yang meningkat dengan perempuan lain yang berada dalam keadaan terjepit, seperti para imigran.

"Lima ratus dinar terlalu banyak! Dari mana dia mendapatkannya?" tanya Aouissaoui.
"Dia hanya dibayar 15 -20 dinar (Rp50.000 - Rp100.000) per pelanggan."

Ferchichi adalah satu dari sedikit pegiat hak asasi manusia yang secara terbuka menuntut dekriminalisasi.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 bulan lalu

Intelijen AS Ungkap Israel Gunakan Kapal Selam Serang Armada Global Sumud Flotilla

Internasional
3 bulan lalu

Italia Peringatkan Israel Tak Serang Warganya yang Ikut Armada Global Sumud Flotilla ke Gaza

Internasional
3 bulan lalu

40 Kapal Global Sumud Flotilla Akhirnya Berangkat Menuju Gaza

Internasional
3 bulan lalu

Kapal Misi Kemanusiaan Gaza Global Sumud Flotilla Diserang Drone, Ulah Israel?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal