Mengenal Oxycodone, Obat Tergolong Narkotika Ditemukan dalam Bantuan AS untuk Warga Gaza

Anton Suhartono
Penemuan obat oxycodone dalam paket bantuan AS untuk warga Gaza menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran (Foto: AP)

JAKARTA, iNews.id – Penemuan obat oxycodone dalam paket bantuan Amerika Serikat (AS) untuk warga Gaza menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran. Obat ini diketahui termasuk dalam golongan narkotika karena efeknya yang sangat kuat dan berpotensi menimbulkan kecanduan.

Laporan dari beberapa sumber medis di Gaza menyebutkan bahwa oxycodone ditemukan dalam sejumlah paket bantuan medis yang dikirim AS ke wilayah yang tengah dilanda krisis kemanusiaan akibat perang berkepanjangan. 

Obat tersebut didistribusikan tanpa informasi yang memadai, memicu pertanyaan tentang tujuan sebenarnya dari kehadiran oxycodone di tengah masyarakat sipil.

Obat-obatan terlarang itu awalnya ditemukan oleh beberapa warga Gaza dalam paket bantuan yang diberikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang dijalankan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Israel. 

Badan penaggulangan narkoba AS DEA menyebut oxycodone sebagai analgesik narkotika semi-sintetik. Obat ini sering disalahgunakan di kalangan pecandu narkotika.

"Ada kemungkinan pil-pil ini sengaja digiling atau dilarutkan dalam tepung, serangan langsung terhadap kesehatan masyarakat," bunyi pernyataan kantor media Gaza.

Kantor media Gaza menuduh Israel bertanggung jawab sepenuhnya atas kejahatan keji ini yang bertujuan menyebarkan kecanduan dan menghancurkan tatanan sosial Palestina dari dalam.

Apa Itu Oxycodone?

Oxycodone adalah obat pereda nyeri golongan opioid yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit sedang hingga berat. Obat ini bekerja dengan memengaruhi sistem saraf pusat dan mengubah cara tubuh merespons rasa sakit. Karena kekuatannya, oxycodone hanya boleh digunakan dengan resep dokter dan dalam pengawasan medis ketat.

Di banyak negara, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat, oxycodone tergolong sebagai obat keras yang masuk daftar narkotika. Penggunaannya secara sembarangan atau dalam jangka panjang dapat menimbulkan ketergantungan serius, bahkan overdosis yang mematikan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Megapolitan
7 jam lalu

2 Kurir Sabu Diringkus, Bawa 100 Kg Siap Edar di Malam Tahun Baru

Megapolitan
13 jam lalu

Polda Metro Tangkap 9.894 Tersangka Narkoba selama 2025, Terbanyak Pemakai

Nasional
20 jam lalu

Hasil Tes Urine Tahanan KPK, Ada yang Pakai Narkoba?

Internasional
2 hari lalu

Gugur dalam Serangan Israel, Ini Nama Asli Jubir Hamas Abu Ubaida

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal