Para pengamat menyebut kebebasan pers di Filipina -yang pernah menjadi yang terkuat di Asia- menjadi lemah di bawah kepresidenan Duterte.
Sejak 1986, sebanyak 176 wartawan dibunuh di negara itu, sehingga menjadikan Filipina sebagai salah satu negara yang paling berbahaya bagi wartawan di dunia.
Pada 2016, presiden dikecam karena mengatakan sebagian dari wartawan tersebut memang layak mati.