Dilaporkan China Daily, pengadilan tinggi memerintahkan agar dilakukan sidang ulang atas kasus tersebut. Namun, itu tak pernah terjadi sampai November 2001. Keputusan berbeda dikeluarkan pengadilan menengah Provinsi Jiangxi yang menguatkan putusan semula dan menolak banding.
Upaya Zhang dan keluarganya tak berhenti sampai disitu, pada Maret 2019 Pengadilan Rakyat Tertinggi Jiangxi membuka kembali kasus tersebut berdasarkan pengajuan banding.
"Setelah kami meninjau materi, kami menemukan tidak ada bukti langsung yang dapat membuktikan tuduhan Zhang. Jadi, kami menerima saran jaksa dan menyatakan Zhang tidak bersalah," kata hakim Tian Ganlin.
Keputusan pengadilan membuat lega Zhang, pria yang kini berusia 53 tahun dapat mengajukan kompensasi dan rehabilitasi pada negara setelah kehilangan tahun-tahun terbaik dalam hidupnya, termasuk melewatkan momen pernikahan dua putranya.
"Tak ada kompensasi yang bisa menebus tuduhan bersalah yang menghancurkan saya dan keluarga saya, tetapi saya masih berharap mendapat kompensasi secepatnya untuk memperbaiki rumah dan merawat ibu saya," kata Zhang.