Puluhan Tentara Wagner Rusia Dilaporkan Tewas Diserang Teroris dan Pemberontak di Mali

Ahmad Islamy Jamil
Pasukan Wagner memblokade jalan raya di Kota Rostov-on-Don, Rusia, dalam sebuah pemberontakan singkat pada Juni 2023. (Foto: EPA)

"Mereka (Wagner) tidak akan mengirimkan ekspedisi liar seperti ini lagi di dekat perbatasan dengan Aljazair. Mereka selalu membanggakan tentang seberapa baik kinerja mereka dan seberapa kuat mereka, tetapi mereka tidak memiliki tenaga untuk melakukan ini dalam waktu lama atau untuk mempertahankan wilayah guna mengamankan penempatan," ujarnya.

Moskow telah memanfaatkan hubungan yang memburuk antara Barat dan negara-negara yang terkena dampak kudeta di Afrika Barat untuk mengirim pejuang Rusia dan menegaskan pengaruhnya. Wagner sendiri telah aktif di kawasan Sahel—hamparan luas di selatan Gurun Sahara—karena para tentara bayaran tersebut memperoleh keuntungan dari kekayaan mineral yang disita sebagai imbalan atas layanan keamanan mereka.

Kelompok paramiliter itu telah hadir di Mali sejak akhir 2021 pascakudeta militer. Mereka menggantikan pasukan Prancis dan pasukan penjaga perdamaian internasional dalam membantu Mali memerangi para militan yang telah mengancam masyarakat di wilayah tengah dan utara negara itu selama lebih dari satu dekade. Wagner diperkirakan memiliki 1.000 pejuang di Mali. 

Analis independen John Lechner mengatakan, sejak membantu pasukan Mali untuk mendapatkan kembali kendali atas kota utama di utara Kidal, tentara bayaran itu menjadi terlalu percaya diri dan lengah. Menurut dia, kegagalan seperti insiden penyergapan akhir pekan adalah alasan mengapa Rusia mempertahankan kehadiran Wagner di Mali. Jika mereka kalah, Moskow tak harus kehilangan muka, karena yang terlibat di sana bukanlah pasukan militer resmi Rusia.

"Kekalahan atau kemunduran besar akan dikaitkan dengan perusahaan militer swasta itu," katanya.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
15 jam lalu

Trump: Rakyat Ukraina dan Rusia Ingin Perang Segera Berakhir

Internasional
17 jam lalu

Trump Sebut Perdamaian Rusia-Ukraina Makin Dekat: Kita Berada di Tahap Akhir Negosiasi!

Internasional
18 jam lalu

Zelensky Bakal Relakan Wilayah Ukraina Direbut Rusia demi Gencatan Senjata?

Internasional
2 hari lalu

Rusia Gempur Ukraina Jelang Pertemuan Trump-Zelensky, Kyiv Gelap Gulita

Internasional
3 hari lalu

Kim Jong Un Ingin Korea Utara Produksi Rudal Lebih Banyak, Bangun Pabrik-Pabrik Amunisi Baru

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal