Tak Akur dengan Presiden, PM Sri Lanka Tak Tahu soal Peringatan Teror

Nathania Riris Michico
PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe saat berbicara dalam konferensi pers di Kolombo, 21 April 2019. (FOTO: ISHARA S. KODIKARA / AFP)

"Sebagai pemerintah kami harus mengatakan sangat, sangat menyesal; dan kami harus meminta maaf kepada keluarga dan institusi mereka tentang insiden ini," kata Senaratne, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (23/4/2019).

Presiden Sirisena memecat PM Wickremesinghe pada Oktober lalu karena perbedaan politik. Namun, jabatan Wickremesinghe dipulihkan kembali beberapa pekan kemudian atas perintah Mahkamah Agung.

Hubungan presiden dan perdana menteri belum membaik. Menurut Senaratne, perbedaan mereka ini menunda keputusan pemerintah.

Pada Minggu, ketika presiden melakukan perjalanan ke luar negeri dan negara itu terguncang oleh serangan bom, Wickremesinghe mengadakan pertemuan Dewan Keamanan. Namun, menurut Senaratne, para anggota dewan tersebut tidak muncul.

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kita melihat bahwa Dewan Keamanan menolak datang untuk pertemuan dengan perdana menteri negaranya," katanya.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
10 hari lalu

Bencana Tewaskan 618 Orang di Sri Lanka Belum Berakhir, kini Muncul Peringatan Longsor

Internasional
10 hari lalu

Mirip Indonesia! Banjir Sri Lanka Isolasi Warga di Pegunungan, Korban Tewas 618 Orang

Internasional
13 hari lalu

Banjir Dahsyat di Asia Renggut 1.600 Nyawa, PBB Pantau Terus

Internasional
14 hari lalu

Korban Tewas Banjir Asia Tembus 1.300 Orang, Indonesia dan Sri Lanka Terbanyak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal