NEW YORK, iNews.id - Universitas Columbia di Kota New York, Amerika Serikat, membubarkan dua kelompok pro-Palestina terkait demonstrasi di kampus pekan ini. Salah satu kelompok tersebut adalah organisasi kemahasiswaaan Yahudi, Suara Yahudi untuk Perdamaian (JVP). Sementara itu satu organisasi lainnya adalah Mahasiswa untuk Keadilan di Palestina (SJP).
Keputusan pembubaran dikeluarkan karena kedua kelompok melanggar kebijakan terkait acara di kampus. Keduanya menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza serta segera diakhirinya pengepungan dan pendudukan oleh tentara Israel.
Kepala keamanan Universitas Columbia mengatakan, unjuk rasa pada Kamis sore lalu tidak sah, para mahasiswa tetap digelar meski sudah diberi peringatan.
Terkait pembubaran ini, JVP dan SJP tidak boleh lagi menggelar acara atau menerima dana dari kampus terbaik ke-22 dunia itu berdasarkan pemeringkatan QS.
Pembubuaran dua kelompok tersebut berlangsung di tengah meningkatnya tekanan terhadap pihak pro-Palestina dan aktivis di seluruh AS. Para aktivis mahasiswa yang pro-Palestina menghadapi tindakan keras serta dihambat beraktivitas di kampus.
Sementara itu JVP dan SJP merespons pembubaran dengan menegaskan tidak terpengaruh dengan keputusan tersebut. Disebutkan pemberhentian itu tak akan membuat jantung mereka berhenti berdetak dalam memperjuangkan kebebasan Palestina.
“Tindakan kami akan lebih keras daripada kata-kata,” demikian pernyetaan bersama kedua kelompok, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (11/11/2023).
Pembubaran SJP dn JVP oleh Universitas Columbia mendapat kecaman dari para pembela hak asasi manusia (HAM). Langkah tersebut dinilai bertujuan untuk meredam kritik terhadap Israel di AS.
“Sekali lagi, kita menyaksikan penindasan dan pembungkaman suara pro-Palestina di kampus,” kata Afaf Nasher, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) New York.