Wah, Israel Gelontorkan Rp820 Miliar untuk Iklan Internet Bantah Kelaparan di Gaza

Anton Suhartono
Israel telah menghabiskan 50 juta dolar AS untuk iklan internet guna menyangkal kelaparan di Gaza (Foto: AP)

MADRID, iNews.id - Israel dilaporkan telah menghabiskan 50 juta dolar AS atau sekitar Rp820,5 miliar untuk beriklan di internet guna menyangkal adanya kelaparan di Jalur Gaza. Di antara aplikasi atau platform yang diguyur iklan oleh Israel adalah Google dan X.

Eurovision News melaporkan, pemerintah Zionis juga membayar iklan untuk platform media sosial asal Israel serta Prancis.

Hasil investigasi bersama Eurovision dan Komite Pengecualian Israel pada Juni mengungkap permohonan yang dikeluarkan biro iklan milik pemerintah Israel, Lapam. Misinya adalah menjalankan kampanye informasi publik senilai 50 juta dolar AS melalui Google, X, serta platform asal Prancis Outbrain, dan asal Israel Teads.

Kontrak yang berlaku 17 Juni hingga 31 Desember 2025 itu mengalokasikan 45 juta dolar AS untuk YouTube, bagian dari Google, serta platform manajemen kampanye Google Display & Video 360.

Platform milik Elon Musk X juga mendapat 3,03 juta dolar, sementara Outbrain dan Teads secara keseluruhan meraup 2,12 juta dolar.

Laporan berjudul "Front Perang Baru: Di Balik Serangan Digital Hasbara Israel" itu juga mengungkap kampanye disponsori pemerintah Zionis dengan menggandeng influencer berbayar serta tur militer yang tujuannya membentuk narasi global tentang Gaza.

Investigasi juga mengungkap, Lapam menggunakan platform iklan Google dan Meta sejak 2018 untuk mempromosikan narasi pemerintah Israel serta menangkal kritik terhadap kebijakan dan operasi militernya melalui kampanye berbayar.

Data Pusat Transparansi Iklan Google menyebutkan, sepanjang 2024, Lapam mensponsori 2.000 iklan, sebanyak 900 di antaranya ditujukan untuk audiens dalam negeri Israel. Sisanya, 1.100 iklan untuk audiens internasional di negara-negara tertentu. Agensi periklanan tersebut juga mengungkap lebih dari 4.000 iklan antara 1 Januari hingga 5 September 2025, setengahnya menargetkan audiens internasional.

Israel menggunakan kampanye-kampanye tersebut untuk menyangkal bencana kelaparan di Gaza, sebaliknya menggambarkan kondisi wilayah itu dalam keadaan normal.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
21 jam lalu

Netanyahu Kaitkan Penembakan saat Perayaan Hari Yahudi di Australia dengan Pengakuan Negara Palestina

Internasional
24 jam lalu

Warga Israel Tewas dalam Penembakan saat Perayaan Hari Raya Yahudi di Sydney

Seleb
2 hari lalu

Heboh Dito Ariotedjo dan Davina Karamoy Kompak Tidak Tutup Kolom Komentar!

Internet
2 hari lalu

Anak Usia 13-16 Tahun Dibatasi Pakai Medsos Mulai Tahun Depan, Ini Dampaknya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal