WHO Tegur Tanzania karena Diduga Tutupi Kasus Ebola

Nathania Riris Michico
Wabah Ebola menewaskan lebih dari 2.000 orang warga di Republik Demokratik Kongo. (FOTO: Facebook/Médecins Sans Frontières)

"Kendati kami sudah mengirimkan beberapa permintaan data klinis, hasil penyelidikan, maupun kontak yang mungkin dan tes laboratorium potensial yang dilakukan, namun informasi itu belum dikomunikasikan ke WHO," demikian pernyataan badan kesehatan PBB itu.

"Terbatasnya informasi resmi yang tersedia dari otoritas Tanzania merupakan tantangan."

Pihak berwenang di Afrika timur dan tengah menetapkan status siaga tinggi untuk kemungkinan terjadinya arus wabah Ebola dari Republik Demokratik Kongo, di mana wabah penyakit mematikan itu sudah berlangsung selama setahun dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar mengkritik Tanzania karena gagal berbagi informasi tentang kemungkinan wabah Ebola di negaranya. Hari berikutnya, dia mengirim seorang pejabat senior kesehatan AS ke Tanzania.

Uganda, yang bertetangga dengan Kongo, mencatat beberapa kasus setelah pasien yang sakit melintasi perbatasan. Respons pemerintah yang cepat di sana terbukti mampu mencegah penyebaran penyakit ini.

Seorang perempuan berusia 34 tahun yang meninggal di Dar es Salaam melakukan perjalanan ke Uganda, menurut dokumen internal WHO yang bocor dan beredar awal bulan ini. Dia menunjukkan tanda-tanda Ebola termasuk sakit kepala, demam, ruam, diare berdarah pada 10 Agustus dan akhirnya meninggal pada 8 September.

Tanzania sangat bergantung pada pariwisata dan wabah Ebola kemungkinan akan menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
4 hari lalu

Horor! 2 Pesawat Ringan Tabrakan di Udara, Pilot Tewas

Internasional
5 hari lalu

PM Australia Anthony Albanese Menikah di Tengah Masa Jabatan, Pilih Acara Sederhana

Internasional
9 hari lalu

Ngeri! Hujan Es Seukuran 14 Cm Landa Australia, Rusak Mobil dan Rumah

Internasional
10 hari lalu

Pauline Hanson, Politisi Australia yang Hina Muslimah di Parlemen Dijatuhi Hukuman Skorsing

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal