Selama beroperasi, baru satu anak yang akan diadopsi oleh orang tua asuh dari pelaku dengan bayaran Rp15 juta. Uang tersebut diminta oleh pelaku dengan dalih mengganti biaya persalinan sesar.
"Iya (baru satu anak) karena baru beroperasi dari awal 2022. Sehingga, satu (anak) ini kemudian sudah melanggar pasal yang kami sangkakan," katanya.
Motif dari perbuatan pelaku masih terkait ekonomi. Polisi pun belum menerima keterangan atau laporan terkait adanya pelecehan seksual terhadap ibu hamil yang ditampung atau indikasi praktik aborsi.
"Motifnya ekonomi, belum ada yang lain. Belum ada (laporan) pelecehan seksual. Mereka (ibu-ibu hamil) juga belum ada masalah pelecehan seksual," tuturnya.