Polemik Dugaan Korupsi Whoosh, Said Didu Ungkap Pihak-Pihak yang Bisa Diperiksa KPK

Danandaya Arya Putra
Analis kebijakan publik Said Didu. (Foto: iNews)

"Nah, biasanya yang bernegosiasi ini sepertinya sekarang ini di Kementerian BUMN yang bernegosiasi itu. Artinya Rini Soemarno," tuturnya.

Dia menjelaskan, proyek ini semula didesain berhenti di Meikarta namun batal, lalu dipindahkan ke Walini, meskipun ujungnya dibatalkan. Dia lantas menyoroti pemberhentian Whoosh yang terintegrasi ke Kota Baru Parahyangan.

"Siapa yang memindahkan sehingga Walini tutup dan pindah ke Kota Parahyangan? Siapa pemilik Kota Parahyangan?" ucap Said.

Dengan kemudahan akses tersebut, kata dia, harga tanah di Kota Baru Parahyangan bisa meningkat secara tajam.

"Nah, itu harus diperiksa semua. Nah, ini mungkin Budi Karya (Mantan Menteri Perhubungan) Budi Karya Sumadi harus diperiksa. Kenapa bisa pindah ke situ? Nah, supaya KPK lebih gampang lah," jelas dia.

Sebelumnya, pengamat politik Boni Hargens meminta semua pihak tidak asal berasumsi terkait proyek Whoosh. Menurutnya, semua harus dilandasi dengan fakta hingga bukti-bukti hukum yang jelas.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
15 hari lalu

Polemik Whoosh, Eks Penyidik KPK: Dugaan Pemufakatan Jahat Sulit Diusut jika China Tak Berkenan

Nasional
15 hari lalu

Ekonom Ungkap China Paling Diuntungkan dari Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Alasannya

Nasional
15 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Analis Politik UNJ: Ada Tanda-Tanda Korupsi

Nasional
15 hari lalu

Heboh Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Boni Hargens: Tak Ada Bukti

Nasional
15 hari lalu

Rampai Nusantara: Proyek Kereta Cepat Whoosh Bukan untuk Cari Untung

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal