JAKARTA, iNews.id - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), kembali menggelar sidang gugatan praperadilan Irjen Napoleon Bonaparte, Selasa (6/10/2020). Praperadilan diajukan Bonaparte terkait status tersangka dalam kasus dugaan suap penghapusan Red Notice Djoko Tjandra.
Sidang dengan agenda pembacaan putusan itu akan digelar pukul 10.00 WIB. Hakim Tungal Suharno sebelumnya menyebutkan hanya akan meminta berkas kesimpulan dari kedua belah pihak yakni penggugat dan tergugat dan kesimpulan tidak dibacakan.
"Kepada baik pemohon maupun termohon supaya dikirimkan (berkas kesimpulan) ke email ke ruang sidang 5," kata Suharno ketika itu.
Dalam persidangan, Bareskrim Polri dalam hal ini sebagai pihak termohon telah memberikan fakta-fakta konstruksi hukum Irjen Napoleon Bonaparte diduga kuat menerima sejumlah uang terkait penghapusan red notice tersebut.
Tim Hukum Bareskrim Polri, Baharuddin menyebut, Irjen Napoleon Bonaparte saat menjabat kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri menyetujui kesepakatan senilai Rp7 miliar untuk menghapus red notice Djoko Tjandra pada 13 April 2020.