Apalagi, menurut Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia ini, sosok Jokowi tidak memiliki bakat untuk menjadi raja, dan poster itu merupakan tindakan black campaign.
"Bagi kami Pak Prabowo sebenarnya yang pas menjadi raja bermahkota, bukan Pak Jokowi, karena Pak Jokowi lahir dari keluarga biasa. Pak Prabowo yang ingin meneruskan mahkota kerajaan Cendana, kerajaan orde baru," katanya.
Sebelumnya, ribuan spanduk dan poster Presiden Jokowi mengenakan mahkota raja atau Raja Jokowi terpasang di hampir seluruh wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah. Belum diketahui siapa pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan poster bergambar orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Dari hasil razia yang dilakukan kader PDIP Banjarnegara diketahui ada 3.000 poster, spanduk, dan baliho Raja Jokowi. Ribuan poster itu kemudian dicopot dan diamankan di Kantor DPC PDIP.
Pencopotan poster itu dilakukan karena atribut tersebut dinilai tidak sesuai dengan desain tim pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Selain itu, patut diduga dipasang orang yang ingin menjatuhkan citra capres Jokowi.
Ketua DPC PDIP Banjarnegara, Saeful Muzad mengatakan, ribuan poster, spanduk dan baliho bergambar capres Jokowi mengenakan mahkota raja ditemukan di 22 kecamatan. "Ada 3.000 poster, spanduk dan baliho bergambar capres Jokowi pakai mahkota raja. Itu kami temukan di 22 kecamatan. Atas instruksi DPD PDIP, kami copoti poster dan spanduk itu," katanya, Selasa (13/11/2018).