Clear coat memiliki ketebalan terbatas. Poles mobil yang terlalu sering, apalagi dengan teknik yang agresif, dapat mengikis lapisan bening ini secara perlahan. Tanpa perlindungan optimal dari clear coat, cat mobil menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.
2. Kerusakan pada Cat Mobil
Cat mobil merupakan lapisan yang tidak hanya memberikan warna, tetapi juga berperan penting dalam melindungi bodi mobil dari karat. Cat mobil terbuat dari bahan khusus yang cukup kuat, namun tetap rentan terhadap goresan dan abrasi.
Poles mobil yang terlalu sering, terutama dengan kompon abrasif yang kuat, dapat merusak lapisan cat mobil. Kompon abrasif bekerja dengan cara menghilangkan lapisan tipis cat untuk menghaluskan permukaan dan menghilangkan baret.
Namun, pemakaian yang berlebihan dapat mengurangi ketebalan cat secara keseluruhan. Akibat dari cat mobil yang menipis bisa beragam. Yang paling terlihat adalah hilangnya kilau dan munculnya efek kusam.
3. Dampak Potensial terhadap Nilai Jual Kembali Mobil
Kondisi eksterior mobil, termasuk cat, merupakan salah satu faktor penentu utama harga jual kembali. Mobil dengan tampilan yang kinclong dan terawat umumnya dihargai lebih tinggi dibandingkan mobil yang terlihat kusam atau memiliki banyak baret.
Poles mobil yang terlalu sering, alih-alih membuat mobil terlihat kinclong, justru bisa berdampak negatif pada nilai jual kembali. Sementara clear coat yang sudah menipis akan mengurangi kesan terawat dan membuat mobil terlihat tua.
Selain itu, teknik poles yang tidak tepat bisa menimbulkan swirl marks (goresan halus) pada permukaan cat. Swirl marks ini walaupun halus, namun dapat mengurangi kilau dan estetika cat mobil.