Keputusan tersebut tentunya merupakan langkah yang berani dari negara tetangga tersebut. Tapi nilai plusnya, pemain asli Malaysia akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk tampil di level internasional.
Selain itu, para pelatih dan pemandu bakat tentunya akan lebih memberikan perhatian pada perkembangan pemain lokal dan bibit-bibit muda di negaranya.
Namun, rasanya keputusan seperti itu tidak dapat diterapkan di Indonesia. Sebaliknya, Indonesia justru butuh program naturalisasi untuk menambal posisi dalam skuad yang belum matang.
Terlebih lagi, Liga Indonesia tidak kunjung dimulai sehingga menyulitkan pelatih Timnas untuk menyeleksi pemain dalam skuad.