Ponsel BM Diberantas, Produksi Ponsel Lokal Akan Meningkat
JAKARTA, iNews.id – Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) mengapresiasi upaya tegas Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan memberantas ponsel ilegal (black market/BM). Tindakan keras tersebut dinilai menjadi insentif bagi produsen ponsel dalam negeri untuk memproduksi ponsel lebih banyak lagi.
“Kita harapkan ada kenaikan produksi 10-15 persen peningkatan dengan adanya pengurangan black market,” kata Hasan Aula, Ketua APSI seperti dikutip Jumat (16/2/2018).
Menurut Hasan, pangsa pasar peredaran ponsel ilegal saat ini masih cukup tinggi yakni 20 persen dari total penjualan ponsel di Indonesia. Oleh karena itu, dia berharap agar upaya pemberantasan ponsel ilegal terus dilakukan pemerintah sehingga investor semakin nyaman berinvestasi d Indonesia.
Menurut Hasan, ponsel ilegal terbesar datang dari China, terutama ponsel kelas menengah ke bawah dengan merek Xiaomi meski perusahaan tersebut sudah mendirikan pabrik di Batam, Kepulauan Riau. Tidak hanya itu, ponsel kelas atas seperti iPhone juga ada yang ilegal.
“Merek Xiaomi ratusan ribu, IPhone mungkin puluhan ribu saja. Tapi, Xiaomi sejak Oktober 2017 sampai sekarang sudah jauh berkurang karena Bea Cukai benar-benar membasmi. Jadi, kami dari asosiasi sangat senang sekali Bea Cukai telah melakukan tindakan yang sangat konkret untuk mengurangi ponsel ilegal,” ucapnya.