Resesi di Kuartal III, OJK Nilai Jalur Pemulihan Ekonomi Sudah pada Arahnya
Kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 6,80 persen, disebabkan topangan PDRB kedua provinsi tersebut dari sektor pariwisata yang tengah terpukul.
Sementara itu, kelompok provinsi lainnya yang mengalami kontraksi, antara lain Pulau Kalimantan sebesar 4,23 persen, Pulau Sumatera sebesar 2,22 persen, Pulau Maluku dan Papua sebesar 1,83 persen, serta Pulau Sulawesi sebesar 0,82 persen. Diyakini PDRB per provinsi yang anjlok drastis akan rebound mulai di kuartal IV tahun ini dan di kuartal-kuartal berikutnya.
Ryan menuturkan tercatat perekonomian Indonesia berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku di kuartal III 2020 mencapai Rp3.894,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.720,6 triliun.
"Yang menarik, ekonomi Indonesia triwulan III 2020 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 5,05 persen (qtq). Dan sequence seperti ini akan berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya seiring melonggarnya PSBB dan derasnya paket stimulus kebijakan dari OJK, BI, dan pemerintah," ujar Ryan.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 24,28 persen. Sektor ini akan terus membaik dengan melonggarnya kebijakan PSBB. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 16,93 persen.
Editor: Dani M Dahwilani