Kronologi Lengkap Bocah 1 Tahun Ususnya Dipotong Akibat Dugaan Kelalaian Profesor
Mendengar jawaban begitu, Nesya syok. Menurutnya, itu jawaban yang sangat menyakitkan untuk orang tua yang sangat khawatir dengan kondisi anaknya dan bingung harus bagaimana.
Sementara itu, suami Nesya emosi mendengar jawaban profesor tersebut. "Apa prof? Saya tidak pinjam uang untuk urusan anak dan saya punya uang. Mau kapan endoskopi, besok?" kata suami Nesya.
Singkat cerita, endoskopi pun dilakukan. Hasilnya ditemukan asam lambung yang begitu parah dan sampai ada peradangan di usus. Dari hasil analisa, profesor mencurigai adanya bakteri H.Pylori.
Si profesor menduga kalau pembawa bakteri itu adalah orang tua Jazel, sehingga Nesya dan suami diminta untuk mengeceknya. Akhirnya, Nesya dan suami mengikuti arahan si profesor dan memberikan treatment yang diberikan kepada Jazel.
Setelah dua minggu pengobatan berjalan, Jazel terlihat ada perbaikan. Nesya dan suami pun rutin kontrol untuk update perkembangan Jazel.
Di salah satu momen kontrol, Nesya bilang ke suami, 'Nanti tolong mintain WhatsApp profesor kali, ya, jadi kalau butuh nanya apa-apa, dapat jawabannya'. Akhirnya suami Nesya mencoba meminta WA di profesor, namun jawaban ini yang keluar.
"Oh gak bisa, pak. Saya mau istirahat, pak. Sudah, bapak minta saja WA-nya Prof Rini. Nanti dia yang sampaikan," kata si profesor.
Mendengar jawaban itu Nesya dan suami hanya bisa diam. "Mengingat pengalaman kami yang sudah mempunyai dua anak, kami selalu diberikan nomor dokter anak untuk dapat berkonsultasi melalui WA jika diperlukan," kata Nesya.
"Saya sangat bingung tapi juga sedih dan stress, karena hanya satu tujuan saya yaitu Jazel sembuh total. Oleh karena itu, saya dan suami tetap mengikuti alur pengobatan ini," tambahnya.