Makhraj Huruf Hijaiyah, Pengertian serta Contohnya
Dikutip dari tajwid.web, dari sudut pelafalan atau pengucapan, huruf hijaiyah dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Asma’ul Huruf, sebutan bagi nama-nama huruf.
Musammayatul Huruf, yaitu sebutan cara mengucapkan huruf.
Dalam pengucapan Alquran, pembaca diwajibkan menggunakan musammayatul huruf, kecuali jika pada permulaan surah-surah tertentu (fawatihush shuwar), maka cara membacanya dengan asma’ul huruf. Contoh : كهيعَصَ cara membacanya kaf-ha-ya-‘ain-shod.
Pada dasarnya, musammayatul huruf merupakan konsonan mati yang tidak dapat dibunyikan, kecuali dengan bantuan yang lain.
Untuk mengetahui bunyi huruf musammmayatul huruf itu dapat dilakukan dengan dua cara :
Diberi hamzah washol di awal kata, misalnya : أَبْ, اِبْ, أُبْ
Diberi ha’ yang mati di akhir kata, misalnya : بَهْ, بِهْ, بُهْ dengan kedua cara itu, maka konsonan tersebut dapat dibunyikan.
Sedang asmaul huruf dibagi 3 bagian :
Huruf hanya mempunyai satu nama, bagian ini berjumlah 16 huruf, yaitu : ج, د,
ذ, س, ش, ص, ض, ع, غ, ق، ك، ل، م، ن، و، أ
Mempunyai dua nama, bagian ini terdapat 12 huruf, misalnya : hamzah, boleh : هَمْزَةٌ( menggunakan ta’), boleh juga : هَمْزٌ ( tanpa ta’).
Sedang yang lain adalah : ي، ه ، ف، ظ، ط، ر، خ، ح، ث، ت، ب, boleh dibaca panjang atau pendek (tanpa menggunakan alif dalam membacanya).
Mempunyai 4 nama, yaitu huruf : زَاءْ, boleh dibaca : زَايٌ , : زَاءٌ (Mad) : زَا ( qosor) : زِيٌّ .
Dengan standar itu, maka pembaca tidak sulit melafalkan huruf-huruf Hijaiyah.
Wallahu A'lam.
Editor: Kastolani Marzuki