Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Sastrawan Sapardi Djoko Damono, Menulis untuk Kebahagiaan
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Sapardi Djoko Damono, Tidak Menulis saat Emosi

Minggu, 19 Juli 2020 - 15:31:00 WIB
Mengenang Sapardi Djoko Damono, Tidak Menulis saat Emosi
Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020). (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia hari ini, Minggu (19/7/2020). Sapardi menghembuskan napas terakhir di usia ke-80 tahun di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan di usia 80 tahun.

Sebelumnya, Sapardi sudah dirawat di rumah sakit sejak Kamis (9/7/2020) karena menurunnya fungsi organ tubuh. Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940. Dia adalah seorang penyair, dosen, pengamat sastra, kritikus sastra serta pakar sastra.

Pujangga bergelar profesor ini sudah aktif menulis sejak duduk di bangku SMP. Dia menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis berkembang saat dia menempuh kuliah di jurusan Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

"Sebenarnya sebelum menulis puisi, saya sudah pernah menulis cerita anak dalam bahasa Jawa. Tapi ceritanya ditolak karena dianggap tulisannya tidak masuk akal. Padahal, ceritanya benar-benar terjadi," kata pria yang kerap mengenakan topi pet khasnya itu suatu waktu pada Antara.

Sapardi menulis puisi sejak duduk di bangku SMA pada 1957. Buku puisi pertamanya bertajuk "Duka-Mu Abadi" diterbitkan 12 tahun kemudian.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut