Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Sastrawan Sapardi Djoko Damono, Menulis untuk Kebahagiaan
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Sapardi Djoko Damono, Tidak Menulis saat Emosi

Minggu, 19 Juli 2020 - 15:31:00 WIB
Mengenang Sapardi Djoko Damono, Tidak Menulis saat Emosi
Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020). (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

Bukan hanya puisi, Sapardi juga juga banyak menulis cerita pendek, menulis esai, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar. Dia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing.

Beberapa puisinya sangat populer saat ini di antaranya adalah "Aku Ingin", "Hujan Bulan Juni", "Pada Suatu Hari Nanti", "Akulah si Telaga", dan "Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari".

Puisi Sapardi, meski sarat simbolisme namun sajak-sajaknya sederhana. Pilihan kata dan tema yang mudah dipahami pembaca, barangkali sudah jadi ciri khas dia.

"Jangan bikin yang ruwet, sajak itu sesuatu yang sederhana, manusiawi dan terjadi sehari-hari," ujar penyair yang menerima penghargaan SEA-WRITE AWARD dari Thailand pada 1986 itu.

Bahagia saat menulisulis, bagi Bagi Sapardi adalah sumber kebahagiaan. Itu adalah suatu dorongan hati demi mencapai karya terbaik. Semakin sering menulis, semakin bagus pula hasilnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut