Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Topan Kalmaegi Ngamuk di Filipina, Korban Tewas Tembus 100 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Ancaman Konflik Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia, Belajar dari Filipina

Senin, 27 Mei 2024 - 17:45:00 WIB
Ancaman Konflik Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia, Belajar dari Filipina
China mengklaim sebagian besar perairan LCS melalui 9 garis putus-putus, termasuk perairan yang masuk zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Akibatnya ada kapal yang mengalami kerusakan mesin akibat semprotan air bertekanan tinggi. Bukan hanya itu beberapa kapal logistik Filipina sengaja ditabrak Kapal Penjaga Pantai China yang ukurannya lebih besar.

Filipina langsung melayangkan protes. Namun insiden itu tak berbuntut panjang, selain karena tak ada korban, China juga tak mengetahui ada orang penting di dalam salah satu kapal yang menjadi target.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina Jonathan Malaya mengatakan, aksi armada China terhadap kapal-kapalnya sebagai eskalasi serius.

“Ini adalah eskalasi serius yang dilakukan para agen Republik Rakyat China,” kata Malaya, saat itu.

Namun peringatan-peringatan itu diacuhkan China. Pada Maret 2024, Kapal Penjaga Pantai China kembali menembakkan meriam air ke kapal Filipina lainnya. Insiden itu melukai empat pelaut termasuk Laksamana Komando Armada Barat Angkatan Laut Filipina.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut